Friday, May 29, 2009

Catatan Milist Home-Education (1) : Oleh-oleh dari Sekolah "Judulnya Sosialisasi" by Ibu

Pada hari pertama anak saya masuk sekolah, temannya ada 3 orang, semua anak perempuan.

Ketika saya ceritakan ini kepada seorang teman, dia berujar "kan baru hari pertama, nanti pasti dia akan bersosialisasi dengan semua anak. Jumlah murid di sekolah lebih dari 300an bukan?"

Setelah 3 bulan bersekolah, saya menanyakan kepada anak saya mengenai sosialisasinya. Lagi-lagi ia menjawab bahwa teman dekatnya hanya 3 orang anak perempuan di kelasnya. Saya sedikit khawatir. Apakah mungkin dia tidak memiliki kemampuan untuk berteman karena selama ini tidak pernah berada bersama ratusan anak lain setiap hari?

Pada suatu kesempatan, saya bertanya kepada anak saya, kenapa dia tidak memiliki banyak teman di sekolah. Jawabnya antara lain adalah:

''Semua anak sama Ma bukan Aku saja, tidak ada yang punya banyak teman.

''Di kelasku anak laki-lakinya main di antara mereka sendiri.

''Kita mana sempat main dengan anak kelas lain?''

"Kita tahu nama, kalau ketemu senyum, tetapi ya itu saja.''

"Anak-anak besar sih tidak ada yang jahat tetapi ya tidak mungkin main sama kita.''

"Kalau istirahat ramai sekali, kafetaria penuh tetapi semua sibuk makan.''

Sekarang adalah bulan ke 5 anak saya bersekolah,teman dekatnya masih 3 orang.

Saya semakin meyakini kata-kata mutiara Charlotte si laba-laba dalam buku Charlotte's Web:

'Tempat penuh dengan mahluk hidup bukan berarti penuh dengan kehidupan'.

Menyekolahkan anak sangatlah mudah selama kita memiliki sumber daya finansial yang memadai, tetapi memberikan kualitas sosialisasi yang cukup dan baik tidak ada hubungannya dengan seberapa mahal kita mampu membayar, apa lagi seberapa besar sekolah tempat anak kita berada.

Mungkin sekolah bisa memberikan tempat bersosialisai bagi anak-anak, tetapi 'rumah' juga bisa (dan tidak kalah). Karena belajar di 'rumah' tidak berarti melulu harus di rumah bukan?

IBU

No comments:

Hi there, how are you ? ^_^